Aksi Profit Taking Menarik Greenback Melemah

5 Strategi Profit Trading Gold

Sumber video Youtube FX Empire

Pada hari Rabu Greenback melemah terhadap sejumlah mata uang, berusaha untuk mempertahankan penguatan sebelumnya terkait spekulasi tentang ketua Federal Reserve berikutnya yang akan mengarahkan kebijakan dengan cara yang lebih hawkish. Penurunan Yield Obligasi Amerika Serikat, dengan imbal hasil Treasury 2 tahun menjauh dari puncak sembilan tahun, juga memicu penjualan Dollar Amerika Serikat. “Tidak ada yang konkret sehingga mendorong profit taking”, ujar Andrew Tjhai, pelaku pasar sekaligus owner Provits Training di Jakarta terkait proses seleksi yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk ketua Federal Reserve berikutnya. Aksi profit taking terhadap Dollar Amerika Serikat tetap terjadi meskipun terlihat data data yang kuat yaitu data pesanan barang tahan lama atau barang modal (durable goods orders) dan penjualan rumah baru (new home sales) di bulan September.

Jasa Trading Bagi Hasil

Pesanan baru untuk barang modal Amerika Serikat naik lebih dari perkiraan 2,2 persen pada bulan lalu, sementara penjualan rumah baru secara tidak terduga melonjak mendekati area tertinggi 10 tahun di bulan September. Di antara mata uang utama lainnya, Pound Sterling menguat hampir 0,95 persen ke area tertinggi delapan hari di 1,3272 setelah data pertumbuhan ekonomi United Kingdom yang kuat dari perkiraan memperkuat harapan bahwa Bank of Englang (BoE) akan menaikkan suku bunganya pada pekan depan. Dollar Kanada melemah ke 1,2815 terhadap Dollar Amerika Serikat, terburuk sejak 12 Juli, setelah Bank of Canada (BoC) memprediksi suku bunga acuan tidak akan berubah. Data CNBC menunjukkan Indeks Dollar Amerika Serikat kemarin berakhir merah 0,1 persen di 93,69. Walaupun terjadi kemunduran di hari Rabu, Indeks Dollar Amerika Serikat telah menguat 0,6 persen dalam sepekan terakhir tertopang oleh harapan terhadap rencana pemotongan pajak dan setelah laporan bahwa ekonom dari Universitas Stanford John Taylor, membuat Donald Trump terkesan dalam wawancara untuk jabatan ketua Federal Reserve.

Belajar Trading MetaTrader

John Taylor menyukai pendekatan berbasis aturan untuk menetapkan tingkat suku bunga dan dipandang sebagai seseorang yang mungkin menempatkan Federal Reserve di jalur kenaikan suku bunga yang lebih cepat dibandingkan dengan Ketua Federal Reserve saat ini yaitu Janet Yellen yang masa jabatannya akan berakhir Februari mendatang. Para kandidat lainnya untuk memimpin Federal Reserve termasuk Janet Yellen, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, penasihat ekonomi Gedung Putih Gary Cohn dan mantan Gubernur Federal Reserve Kevin Warsh. Pada hari Rabu kemarin, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Donald Trump tidak mungkin memilih Gary Cohn karena peran utamanya dalam reformasi pajak, sementara Donald Trump mengatakan kepada Fox Business Network menurutnya Janet Yellen hebat tetapi dia mengatakan bahwa dia akan membuat pilihannya untuk ketua Federal Reserve selanjutnya. Donald Trump diperkirakan akan mengumumkan ketua Federal Reserve baru sebelum melakukan perjalanan ke Asia pada awal November 2017.

Sumber berita Reuters, CNBC, Bloomberg, Forex Factory, MetaTrader