Indikator Forex Paling Akurat MT4 Untuk Entry dan Exit

Kali ini saya akan membahas tentang indikator forex paling akurat Metatrader 4 (MT4) untuk entry dan exit terbaik. Dimana saya menggunakan Timeframe H1 tetapi untuk menggunakan indikator custom ini bisa digunakan diberbagai Timeframe dimana indikator ini disebut dengan ProTriSar.  ProTriSar adalah sebuah indikator yang lengkap dan terdiri atas tiga elemen penting, yaitu Parabolic Sar, ZigZag, dan Magic Arrow.

Indikator ini memiliki kemampuan untuk secara otomatis menunjukkan titik support dan resistance, serta menjadi penujuk trend yang sangat akurat. Selain itu, ProTriSar dilengkapi dengan notifikasi signal untuk beli dan jual, yang memudahkan penggunanya untuk mengambil keputusan perdagangan yang tepat waktu. Seluruh fitur ProTriSar dapat digunakan pada semua TimeFrame, sehingga indikator ini sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan preferensi trading individu.

Dengan segala fitur yang dimilikinya, ProTriSar dapat dianggap sebagai sebuah indikator yang sangat lengkap dan profesional untuk membantu para trader dalam mengambil keputusan perdagangan yang lebih baik. Kami akan membahas entri posisi potensial, level support dan resistance, serta pengaturan stop loss dan take profit yang disarankan. Jika Anda seorang trader forex yang ingin meningkatkan keuntungan Anda atau memperluas pengetahuan Anda tentang pasar mata uang.

ProTriSar adalah indikator custom dimana dasarnya yang dibentuk dari indikator standar Bolingger Bands dan kita sempurnakan fungsi dan rumusnya. Indikator ProTriSar dibuat oleh team Provits Training dimana sekarang sudah versi 2023 berfungsi untuk memberikan signal jual berdasarkan signal bolingger bands dan logika custom. Ketika ada peluang Beli atau Jual yang terdeteksi oleh ProTriSar maka indikator custom ini akan memunculkan tanda panah dalam grafik dan bisa memberikan peringatan kepada pengguna berupa notifikasi. Indicator ProTriSar seperti dibawah ini :

Baca Juga :

Indikator Forex Paling Akurat MT4 Trend Pasar Ada Notifikasi

Jika kita mau melakukan entri Sell/Buy perhatikan panahnya, jika panah berwarna merah mengarah ke bawah dan berada diatas candlestick yaitu entry Sell sementara panah berwarna hijau berada dibawah candlestick mengarah ke atas yaitu entry Buy. Lalu bagaimana untuk menentukan Stop Loss dimana bisa melihat titik-titik yang seperti gambar diatas dimana perhitungan titik tersebut harus sejajar.

Lalu dideskripsi pemasanga indikator ProTriSar menampilkan 6 buah bar yaitu tanda panah untuk signal beli dan jual garis trend atas dan garis trend bawah serta garis warna biru putus-putus disebut garis zigzag untuk trend naik dan turun.

Lalu untuk parameternya signal priode digunakan untuk memperhitungkan indikator bolingger bands mengikuti setinggan ProTriSar yang diambil dari settingan basic indikator Bollinger bands. Indikator dari Provits Training tentunya ada lisensi dimana hanya bisa digunakan berdasarkan nama penggunanya jadi tidak bisa digunakan di berbagai akun lain yang tidak sesuai dengan lisensinya.

Menggunakan Indikator Standart Pendamping untuk ProTriSar

Ini adalah Indikator teknikal alangkah baiknya gunakan secara konferensif dan jangan gunakan secara tunggal karena membutuhkan indikator pendamping dimana indikator ini juga mengindikasi trend serta momentum dimana indikator ini berfokus dengan custom MACD untuk mengidentifikasi momentum dan kemungkinan perubahan trend.

Hal yang harus kita ketahui tidak ada satu hal pun indikator custom yang bisa memberikan sebuah informasi dengan membuat keputusan trading yang akurat 100% oleh karena itu saya sarankan agar dipadukan dengan indicator pelengkap lainnya :

1. Moving Average

Moving average adalah indikator yang menghitung harga rata-rata suatu aset selama periode waktu tertentu dan kemudian menghubungkannya menjadi satu garis. Nilai rata-rata bisa diambil dari open (terbuka), close (tutup), high (tinggi), low (rendah) atau average (median). Menggunakan indikator moving average seperti mempraktikkan metode sederhana untuk membaca pergerakan harga dari waktu ke waktu.

Secara harfiah, rata-rata bergerak berarti menggunakan harga penutupan rata-rata pasangan mata uang yang berubah seiring waktu. Dimana menggunakan Moving Average diharga (50) dan (200) untuk verifikasi trend yang sudah ada dari trend ProTriSar Langsung saja saya tampilkan indikator.

2. RSI

Relative strength index adalah indikator teknis yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan momentum harga dalam priode waktu tertentu. Jika RSI menunjukan overbought diatas 70% saat harga mendekati resistance bisa menjadi tanda menjual sebaliknya jika RSI bisa menunjukan oversold dibawah 30% saat harga mendekati support bisa menjadi signal beli adalah indikator dalam analisis teknikal.

Perkembangan Relative strength index dikembangkan pada tahun 1978 oleh J. Welles Wilder dan indikator tersebut telah menjadi salah satu alat yang paling berguna dalam analisis teknikal. RSI menunjukkan seberapa kuat atau lemah pergerakan harga  selama periode waktu tertentu. Relative strength index membantu investor mengidentifikasi kondisi pasar overbought atau oversold. 

3. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

MACD merupakan alat populer yang digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan pembalikan tren. Ketika MACD melakukan persilangan (MACD crossover), ini bisa digunakan sebagai konfirmasi bahwa tren mungkin sedang berubah, sesuai dengan sinyal dari ProTriSar jika kedua alat ini digabungkan akan bisa memperoleh presentase lebih besar untuk melakukan open posisi.

4. Stochastic

Stochastic adalah osilator yang mengukur kejenuhan pasar. Stochastic memiliki keuntungan memiliki sinyal beli dan jual. Ini populer di kalangan trader baru karena kesederhanaannya. Banyak profesional menyukai Random Oscillator karena akurasi sinyal dan aplikasinya yang serbaguna. Stochastic oscillator ditemukan pada tahun 1950 oleh analis saham Amerika George Lane.

Stochastic oscillator bisa memberikan signal overbought dan oversold dan kombinasi antara ProTriSar dan Stochastic dapat membantu trader mengidentifikasi trend pembalikan harga dilevel support dan resistance digunakan untuk menunjukkan posisi penutupan pada serangkaian perdagangan selama periode waktu tertentu. Indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan relatif dari harga terakhir dengan interval antara harga tertinggi dan terendah untuk jangka waktu yang kita inginkan. Dimana indikator ini mirip dengan RSI seperti dibawah ini.

5. Fibonacci Retracement

Untuk bisa menemukan level Fibonacci, trader harus bisa terlebih dahulu menemukan harga titik tertinggi dan terendah. Titik tersebut masing-masing disebut sebagai swing high dan swing low.  Swing high adalah momen saat pergerakan harga pada saat itu berada di posisi uptrend (kondisi tren sedang naik) dan yang perlu Anda lakukan adalah menarik garis Fibonacci dari swing low ke swing high.

Sedangkan swing low adalah momen saat pergerakan harga pada saat itu berada di posisi downtrend (kondisi tren sedang turun) dan yang perlu Anda lakukan adalah menarik garis Fibonacci dari swing high ke swing low.  Seperti yang sudah Anda ketahui, ada enam level Fibonacci retracement yaitu level 0.0%, 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 100%. Di antara level tersebut, level Fibonacci yang paling populer adalah level 38.2%, 50%, dan 61.8%.

Di kisaran salah satu dari ketiga level tersebut, seringkali akan memunculkan sinyal buy atau sell dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.  Tahukah Anda bahwa level 50% bukan berasal dari rasio Fibonacci? Namun banyak trader yang menganggap bahwa level ini dianggap paling penting. Mengapa? Karena pergerakan harga pada level tersebut memiliki kecenderungan untuk melanjutkan ke suatu arah tertentu setelah melewatinya. 

6. Volume

Pada dasarnya indikator volume adalah indikator yang menunjukkan jumlah perdagangan yang dilakukan dalam suatu aktivitas perdagangan selama satu sesi yang bisa kasih petunjuk harga ketika bergerak semisalnya ketika harga mendekati level resistance dengan volume meningkat menunjukan potensi breakout.

7. ADX (Average Directional Index)

Seperti yang dapat kita lihat, indikator ADX menunjukkan kapan tren telah melemah dan kapan tren memasuki periode konsolidasi kisaran. Kondisi rentang ada ketika indikator ADX turun dari atas 25 ke bawah 25. Kita juga bisa melihat dua garis putus-putus. Biru (+DI) dan merah (-DI). Jika garis + DI berada di atas garis -DI, maka hal ini menunjukkan tren naik. Sebaliknya, jika garis -DI berada di atas garis + DI, maka hal ini menunjukkan tren bearish. Kekuatan tren tercermin dalam garis ADX.

Sekarang, inilah cara Wilder menyarankan Anda untuk menafsirkan informasi pada indikator ADX: Wilder menyatakan bahwa ketika garis ADX naik, maka hal ini menunjukkan bahwa tren menguat, jadi Anda harus berdagang ke arah garis DI yang lebih tinggi.

Baca Juga :
Indikator Forex Paling Akurat MT5 Support Resistance Terbaik

Jika garis biru di atas garis merah, itu berarti tren bullish mendominasi, dan sebaliknya. Dengan demikian, dengan indikator ADX, Anda dapat mengukur kekuatan tren dan arah tren. Lihatlah grafik di bawah ini, yang menunjukkan tren harian bullish yang kuat:

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat buat teman-teman semua dalam menjalani trading. Saya berharap trading teman-teman semua lebih baik lagi ke depannya. Salam provits!

Untuk konsultasi online gratis
Berlangganan signal Forex Buy Sell Provits
Registrasi dan jadwal edukasi rutin
Telegram 08159910880
Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik link Telegram ini https://t.me/BeritaTrading Disini juga ada tampilan LIVE CHART INDIKATOR LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!!!

Join / like media sosial kami di Provits Training
Follow us :
Youtube : Provits Training
Instagram : @Provits Training
Tiktok : ProvitsTraining